Ketika Allah Mencari Pemimpin
daniel.tanamal Official Writer
Nabi Musa mulai mengalami 'burn out'. Tanda-tanda keletihan itu sudah mulai dirasakan. Waktunya habis untuk mengadili masalah umat Allah. Persoalan 'leadership' ini telah mengusik perhatian mertuanya. Ia tidak bisa tinggal diam saja. Tentu saja Yitro sangat prihatin dengan kondisi menantunya. Sebagai mertua, ia tidak ingin anak dan cucunya ditelantarkan secara fisik dan emosi. Itulah sebabnya Yitro merasa terbeban untuk mencari solusi atas masalah kepemimpinan yang di hadapi oleh Musa.
Sebagai konsultan kepemimpinan, Yitro tahu persis kriteria seorang calon pemimpin yang baik. Berikut ini adalah empat hal yang harus ada pada diri seorang calon pemimpin yang baik.
ORANG YANG CAKAP
Kata cakap atau capable dalam bahasa aslinya adalah ? ?? h?ayil: yang artinya punya kekuatan dan pengaruh. "This word has the basic idea of strength and influence." Seorang pemimpin harus memiliki keterampilan yang lebih dan berpengaruh di tengah tengah komunitasnya. Menjadi orang baik saja tidak cukup, ia harus tahu bagaimana mengeksekusi visi dan misi. Khususnya dalam konteks umat Allah saat itu, Musa memerlukan pemimpin yang bisa menjadi hakim sekaligus konselor untuk bangsa Israel.
TAKUT AKAN ALLAH
Takut akan Allah menjadi ukuran rohani untuk seorang pemimpin yang baik. Orang yang takut akan Allah, akan menggunakan kebenaran Firman sebagai landasan untuk membuat keputusan dan tindakan. Bukan hanya itu, orang yang takut akan Allah berlaku setia dan bisa dipercaya. Pemimpin yang takut akan Allah tidak bertindak arogan, main pecat, dan asal 'njeplak'. Sebaliknya kasih dan setia akan menjadi landasan moralnya. "People who feared God were considered faithful and trustworthy for such fear constrained them to believe and act morally".
MEMILIKI INTEGRITAS
Kriteria yang satu ini tidak boleh diabaikan. Seorang pemimpin harus memiliki integritas, atau 'man of truth'. Ia hidup di atas kebenaran. Apa yang diucapkan dan dilakukan selaras. Bukan hanya 'ngomong doang'. Jangan sampai khotbahnya dan kelakuannya tidak sinkron. Didepan banyak orang kelihatan jujur, saleh, takut akan Allah, tetapi kelakuannya bertolak belakang. Fasih bicara soal kasih, tetapi kebencian masih menguasai hidupnya. Dengan lantang memimpin demonstrasi melawan kemaksiatan dan kemesuman, namun dikamarnya penuh dengan majalah dan video porno. Jika demikian, ia sudah kehilangan integritasnya.
MEMBENCI SUAP
Godaan utama seorang hakim dan pemimpin adalah uang suap. Sudah banyak yang berjatuhan karena tidak kuat menghadapi yang satu ini. Mulai dari menteri, gubernur, bupati, hingga warga biasa. Itulah sebabnya Yitro mengusulkan agar pemimpin yang akan membantu Musa adalah orang yang membenci suap. Pengalaman membuktikan bahwa suap bisa memutarbalikan keadilan. Benar jadi salah, dan salah jadi benar. "Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat, dan uang suap merusakkan hati."
Pemimpin yang menggunakan 'money politic' dalam segala cara untuk menduduki jabatan adalah kandidat penerima suap dalam segala bentuk. Makanya waspadalah saat anda diminta untuk "nyoblos". Jangan pilih calon yang terlalu berambisi untuk menjadi pemimpin. Orang semacam ini pasti punya agenda pribadi yang bisa merusak organisasi. Inga... inga... "promosi datang dari Tuhan".
(Penulis adalah Pendeta Paulus Wiratno)
Sumber : Pdt Paulus Wiratno (diedit seperlunya tanpa mengurangi atau menambah maksud penulisan, oleh Daniel Tanamal - Jawaban.com)
Halaman :
1